Rabu, 29 Juni 2016

MAKALAH BIOKIMIA LEMAK

MAKALAH BIOKIMIA
LEMAK






Disusun Oleh:
Yanuardi Ikhsan
NPM : 14.72.015806



PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


                                                            KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. Yang atas rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas pengganti Biologi Kimia tentang Makalah Enzim ini dengan baik tanpa kurang suatu apapun.

            Adapun makalah ini dibuat untuk mengganti nilai dan juga sebagai media pembelajaran. Dalam penyusunan ini ada kesalahan dan juga kelalaian saya mohon maaf yang sebesar – besarnya.

Palangkaraya, 24 juni 2015
Hormat saya


Yanuardi Ikhsan

















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah merupakan hal yang yang baru, melainkan masalah ini tetap aktual terutama di negara berkembang sebab mempunyai dampak yang sangat nyata terhadap timbulnya masalah gizi. Salah satu faktor yang menyebabkan keadaan ini terjadi adalah bertambahnya jumlah penduduk di negara sedang berkembang terus menerus, sedangkan produksi pangan belum mampu mengimbangi jumlah penduduk yang terus menambah. Dari laporan yang ada , laju pertambahan penduduk di Asia Tenggara tetap merupakan tertinggi di dunia. Selama jangka waktu 1970-1980 angka rata-rata pertambahan penduduk dari empat negara Asia (Indonesia, Malaysia, Filiphina, Muangtai) tercatat 29,8 % dimana angka ini memang lebih tinggi dibanding denagn semua negara berkembang yang sekitar 24,9 %.
Beragam masalah gizi yang awal pada tahun 90-an hanya mencakup kekurangan gizi, baik makro ataupun mikro, ternyata di era modern seperti saat ini masalah tersebut telah terkomplikasi dengan masalah baru seperti kelebihan zat  gizi makro khusunya konsumsi lemak, diantaranya overweight dan obesitas. Yang merupakan pemicu awal terjadinya penyakit degeneratif, seperti hipertensi, jantung koroner, stroke, dll. Lemak yang seharusnya menjadi sumber energi terbesar yang sangat penting dalam menyimpan cadangan energi, perlindungan tubuh, serta sebagai protein sparing justru menjadi sumber masalah untuk tubuh. Karena konsumsi lemak yang berlebihan, khususnya lemak jenuh.
Lebih jauh, permasalahan kelebihan lemak ini menimbulkan gaya hidup baru bagi masyarakat modern khususnya yang memiliki penghasilan tinggi melalui metode sedot lemak (liposuction). Metode ini diyakini masyarakat sebagai “jalan pintas”  bagi mereka yang mendambakan tubuh ideal tanpa lemak menggelambir pada bagian tubuh.
Oleh sebab itu melalui makalah “Lemak “ ini kami akan mengulas secara lengkap mengenai lemak, mulai dari struktur kimia asam lemak,sumber, jenis, dan fungsi lemak, pencernaan absobsi dan metabolisme, kebutuhan lemak di dalam tubuh, efek kekurangan dan kelebihannya terhadap tubuh, serta metode liposuction di pandang dari sudut pandang ilmu gizi. Sehingga kita dapat mengidentifikasi apa saja keuntungan dan kelebihan lemak tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1  Apakah yang dimaksud lemak?
1.2.2 Bagaimana struktur kimia, sumber,jenis, fungsi, pencernaan, absorbsi dan metabolisme lemak di dalam tubuh?
1.2.3 Apa saja manfaat lemak bagi tubuh manusia?
1.2.4 Bagaimana dampak kelebihan dan kekurangan  lemak bagi tubuh manusia?
1.2.5 Metode Liposuction
1.3  Tujuan
1.3.1 Mengetahui definisi lemak
1.3.2 Mengetahui struktur kimia, sumber,jenis, fungsi, pencernaan, absobsi dan metabolisme lemak di dalam tubuh
1.3.3 Mengetahui manfaat lemak bagi tubuh manusia
1.3.4 Mengetahui dan mengidentifikasi dampak kelebihan dan kekurangan  lemak bagi tubuh manusia.
1.3.5 Mengetahui kerugian dan keuntungan Liposuction












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1        Pengertian Lemak
Menurut Ahmad Djaenai (1991;89) lemak adalah ikatan organic yang terdiri atas unsur-unsur Karbon (C), Hydrogen (H) dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat peralut tertentu dalam perlarut lemak (zat peralut lemak). Lemak yang memiliki titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak gaji sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak.
Lemak adalah ester asam lemak dan gliserin. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak. Adapun pelarut lemak tersebut adalah eter, kloroform, benzena, karbon tetraklorida (CCl4), xylena, alkohol panas, dan aseton panas. Lipida dalah zat yang menyerupai lemak, sangat penting karena merupakan simpanan tenaga yang amat besar dan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. Bagi hewan dan manusia lipida selain sebagian.
2.2   Klasifikasi Lemak
A.       Lemak Sederhana
Lemak ini merupakan zat yang terdiri dari ester asam lemak dengan alkohol.
 Ada 3 jenis lemak sederhana, yaitu:
1. Lemak yang teksturnya padat dalam suhu kamar.
2. Minyak yang teksturnya cair dalam suhu kamar.
3. Lilin atau malam yang merupakan ester asam lemak dengan alkohol yang BM-nya tinggi (rantai C-nya panjang).
B.     Lemak Kompleks (Compound Lipids).
Lemak ini merupakan ester asam lemak yang mengandung gugus lain yang terikat pada alkoholnya. Lemak golongan ini meliputi:
1.      Fosfolipida: ester asam lemak dan gliserol yang mengandung asam fosfat, basa nitrogen atau zat lainnya.
2.      Serebrosida (glikolipida): zat yang terdiri dari asam lemak dengan karbohidrat dan mengandung asam fosfat.
3.      Lemak kompleks lainnya: kelompok ini termasuk sulfolipida, amino lipida, dan lipoprotein.

C.     Derivat Lipida
Derivat lipida adalah zat yang berasal dari hasil hidrolisis zat-zat tersebut di atas yang antara lain:
1.      Asam lemak.
Asam lemak ini merupakan hasil hidrolisis dari lemak. Di alam asam lemak yang terbanyak adalah yang mengandung atom C genap dan ikatannya membentuk rantai lurus.
Pembagian asam lemak:
a.          Asam lemak jenuh (saturated fatty acids)
Contoh: asam butirat, asam laurat, asam palmitat, dan sebagainya.
b.         Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal (monounsaturated fatty acids)
Contoh: asam palmitoleat dan asam oleat.
c.          Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap ganda/lebih dari satu (polyunsaturated fatty acids)
Contoh: asam linoleat, asam linolenat, dan asam arachidonat.
d.         Asam lemak yang mengandung gugus hidroksil.
Contoh: asam risinoleat.
e.          Asam lemak siklik
Contoh: asam kaulmograf.
2.      Alkohol dan gliserol.
Alkohol merupakan hasil hidrolisis lipida selain asam lemak, misalnya gliserol dan asetil alkohol. Asetil alkohol merupakan hasil hidrolisis lilin/malam. Adanya gliserol dapat dites dengan uji akrolein.

3.      Sterol.
Biasanya terdapat bersama lemak dan dapat dipisahkan dengan cara penyabunan, sebab steroid tidak dapat bereaksi dengan penyabunan. Steroid mempunyai inti derivat siklo pentane perhidro fenantren. Beberapa sterol yang terpenting diantaranya adalah kolesterol. Zat ini banyak terdapat pada sel tubuh terutama jaringan syaraf dan tidak terdapat pada tumbuh-tumbuhan.

4. Lemak aldehid.
5. Badan-badan keton (ketone bodies).
2.3     Fungsi Lemak
Adapun fungsi lemak/lipida adalah sebagai berikut:
a.       Sumber Energi
Lemak dan minyak merupakan sumber energy paling padat, yang menghasilkan 9 kkal untuk tiap gram, yaitu 2.5 kali besar energy yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama.
Sebagai simpanan lemak, lemak merupakan cadangan energy tubuh paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu atau kombinasi zat-zat energy: karbohidrat, lemak, dan protein. Lemak tubuh pada umumnya disimpan sebagai berikut: 50% dijaringan bawah kulit (subkutan), 45% di sekeliling organ dalam rongga perut, dan 5 % dijaringan intramuskuler.
b.      Sumber Asam Lemak Essesial
Lemak merupakan sumber asam lemak essensial, asam linoleat dan linolenat.

c.       Alat Angkut Vitamin Lemak
Lemak mengandung vitamin larut lemak tertentu. Lemak susu dan minyak ikan laut tertentu mengandung vitamin A dan D dalam jumlah berarti. Hampir semua minyak nabati merupakan sumber vitamin E. minyak kelapa sawit mengandung bayak karotenoid (provit. A). lemak membantu transportasi dan absorpsi vitamin lemak yaitu A, D, E, K.
d.      Penghemat Protein
Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunkan sebagai sumber energi.
e.       Memberi Rasa Kenyang Dan Kelezatan
Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak member tekstur yang disukai dan member kelezatan khusus dalam makanan.
f.       Sebagai Pelumas
Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
g.      Memelihara Suhu Tubuh
Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh.
h.      Pelindung Organ Tubuh
Lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan melindunginya terdapat benturan dan bahaya lain.

2.4     Sumber Lemak
Menurut sumbernya kita membedakan lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari binatang, termasuk ikan, telur dan susu. Kedua jenis lemak ini berbeda dalam jenis asam lemak yang menyusunnya. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah dan suhu kamar berbentuk cair, disebut lemak. Lemak mengandung terutama asam lemak jenuh, khususnya mempunyai rantai karbon panjang, yang mengakibatkan dalam suhu kamar terbentuk padat.
Dengan demikian sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan sebagainya), mentega, margarine, dan lemak hewan (lemak daging dan ayam) sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging, dan ayam gemuk, krim, susu, keju, dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak atau lemak atau minyak. Sayur dan buah (kecuali alpukat) sangat sedikit mengandung lemak.






2.5     Proses Metabolisme Lemak
Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah trigliserida, sterol, dan fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan. Proses metabolisme lipid menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan karakteristik lipid fungsional dan struktural pada jaringan individu. Proses metabolisme lemak terdiri atas beberapa tahap, diantaranya adalah tahap pencernaan lemak, penyerapan dan transport, asam lemak, dan ekskresi.
a.    Pencernaan Lemak
Lemak didalam bahan makanan tidak mengalami pencernaan didalam rongga mulut, karena tidak ada enzim yang dapat mencegahnya. Didalam gaster ada enzim lipase, tetapi pengruhnya terhadap pemecahan lemak dapat diabaikan, karena rendah sekali; pH didalam gaster tidak cocok untuk aktivitas lipase tersebut.
Sekresi cairan empedu dari hati tidak mengandung enzim untuk memecah lemak, tetapi mengandung garam-garam empedu yang megemulsikan lemak dan asam lemak hasil pencernaan, menjadi butir-butir harus yang dapat menembus ephitel usus, masuk kedalam lymphe jaringan.
Tabel Ringkasan proses pencernaan Lipida
No.
Saluran Pencernaan
Proses Pencernaan
1
Mulut
Mengunyah, mencampur dengan air ludah dan ditelan. Kelenjar ludah mengeluarkan enzim lipase lingual.
2
Esofagus
Tidk ada pencernaan.
3
Lambung
Lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak. Lemak susu lebih banyak hidrolisis. Lipase lambung meghidrolisis lemak dalam jumlah terbatas.
4
Usus halus
Asam empedu mengemulsi lemak. Lipase berasal dari pancreas dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol dan asam lemak. Pospolipase berasal dari pancreas menghidrolisis pospolipida menjadi asam lemak dan lisopospogliserida. Kolesterol esterase berasal dari pancreas menghidrolisis ester kolesterol.
5
Usus besar
Sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan dikeluarkan melalui feses.

b.      Penyerapan dan Transport
Absorpsi lipida terutama terjadi dalam jejunum. Hasil pencernaan lipida diabsorpsi ke dalam membrane mukos usus halus dengan cara difusi fasif. Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara: (1) Kehadiran protein mengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak yang memasuki sel. (2) Esterifikasi kembali asam lemak menjadi monogliserida yaitu produk utama pencernaan yang melintasi mukosa usus halus. Sebelum diabsorpsi, kolesterol mengalami esterifikasi kembali yang dikatalis oleh asatill-Ko-A dan kolesterol asetil-transferase. Pembentukan enzim-enzim ini dipengaruhi oleh konsentrasi tinggi kolesterol makanan. Sebagian besar hasil pencernaan lemak berupa monogliserida dan asam lemak rantai panjang (C12 atau lebih) didalam membrane mukosa usus diubah kembali menjadi trigliserida.

c.       Asam Lemak
Asam lemak alami selalu mengandung jumlah atom karbon genap, dengan rumus Cn H2nO2 dengan N= 4, 6, 8, dan seterusnya sampai 16. Deretan asam lemak ini termasuk deretan asam lemak jenuh. Anggota deretan ini yang mempunyai jumlah karbon terkecil (n= 4) ialah asam butyrate, yang terdapat di dalam mentega susu dengan kadar 6%. Anggota deretan asam lemak jenuh yang mempunyai jumlah karbon terbanyak ialah asam stearat (n= 16), yang merupakan asam lemak yang terdapat dalam konsistensi padat.
Asam lemak tak jenuh mempunyai dua atau lebih ikatan kembar (ikatan tak jenuh), disebut Polyunsaturated fattyacid (PUFA). Asam lemak PUFA tidak dapat sintesa di dalam tubuh, padahal ia sangat diperlukan untuk kesehatan, terutama kesehatan kulit dan bulu pada binatang percobaan.

d.      Ekskresi
Lemak dieksresikan sebagai bahan sisa (waste product) CO2 dan H2O. lemak didalam makanan tidak dicerna dan diserap seluruhnya melainkan ada sebagian yang terbuang di dalam tinja. Apabila tinja mengandung kadar lemak tinggi dari biasanya, disebut steatorrhoea. Dalam kondisi demikian, tinja mempunyai volume besar dan berwarna agak pucat karena garam kalsium dari asam lemak.
Absorpsi lemak mudah tergganggu pada berbagai penyakit gastrointerstinal, diantaranya pada penyakit yang disertai diarrhea, seperti spruetropik. Juga pada penyakit yang disertai gangguan sekresi empedu, pencernaan dan penyerapan lemak, menderita gangguan dan banyak lemak terbuang di dalam tinja.
2.6           Akibat Kelebihan Zat Lemak
Jumlah lemak yang aman bagi tubuh manusia adalah:
a.       Kolesterol: 200 mg/dL
b.      LDL: 100 mg/dL
c.       HDL: 60 mg/dL
d.      Trigliserida: 150 mg/dL
Akumulasi lemak di dalam tubuh yang melebihi dari batas aman tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular meliputi tekanan darah tinggi, jantung koroner, stroke, yang diakibatkan akibat akumulasi kolesterol pada arteri yang berlebihan. Selain itu juga dapat menyebabkan obesitas akibat menumpuknya lemak di dalam tubuh.

2.7           Akibat Kekurangan Zat Lemak
Dalam fungsinya sebagai salah satu zat gizi penghasil utama energi kekurangan konsumsi lemak akan mengurangi kalori. Selain itu kekurangan lemak akan menghambat penyerapan vitamin A, D, E, K yang juga menunjang fungsi tubuh.





BAB III
PEMBAHASAN

Kelebihan lemak pada tubuh pada bagian-bagian tertentu memberi rasa kurang percaya diri bagi beberapa orang, khususnya kaum wanita. Berbagai cara ditempuh untuk mengembalikan lekuk tubuh yang indah. Mulai diet ketat dengan puasa, pantang makan makanan tertentu, mengonsumsi obat peluruh lemak, hingga melalui cara ekstrim dengan olahraga terlalu berat yang pada umumnya memerlukan kesabaran yang ekstra karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar.  Seiring berkembangnya teknologi, dunia kedokteran mengembangkan suatu metode yang dikenal dengan istilah liposuction atau oleh orang awam disebut “sedot lemak”. Metode ini dianggap sebagai “jalan pintas” bagi para wanita untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal tanpa perlu waktu yang lama.

3.1        Definisi Liposuction
Menurut Venkataram dalam jurnalnya yang berjudul “Tumescent Liposuction: A Review”,
“Liposuction is the surgical removal of subcutaneous fat by means of aspiration cannulae introduced through small skin incisions, assisted by suction. Synonyms used in literature include liposuction surgery, suction-assisted lipectomy, suction lipoplasty, fat suction, blunt suction lipectomy, and liposculpture”

Menurut definisi di atas, Liposuction atau sedot lemak merupakan pembedahan untuk menghilangkan lemak pada bagian subkutan.

3.2        Cara Kerja Liposuction
Setelah melalui serangkaian prosedur anastesi pembedahan seperti pada umumnya, bagian tubuh yang akan diambil lemaknya disayat dengan lebar 1-1,5 cm, lubang sayatan berfungsi sebagai tempat microcannulae (sejenis selang) dipasang. Selanjutnya, lemak dihisap oleh microcannuale yang memiliki diameter 1,5-3 mm. Proses ini membutuhkan waktu 1-2 jam saja. Dalam durasi itu, Liposuction mampu menghisap 8-10 liter lemak tubuh.

3.3        Indikasi Liposuction
Menurut pandangan praktisi medis, Liposuction dapat dilakukan pada kondisi berikut:
a.       Adanya lemak yang resisten dengan berbagai macam diet dan olahraga seperti lemak pada daerah abdomen, pinggul, leher, dsb.
b.      Liposuction dapat dilakukan untuk mengurangi ukuran payudara.
c.       Liposuction untuk kondisi non-kosmetik seperti lipoma dan hyperhidrosis.

3.4        Keuntungan Liposuction
Dalam jurnalnya, Venkataram mengklaim bahwa metode Liposuction aman apabila dilakukan oleh praktisi yang berpengalaman.

3.5        Kerugian Liposuction
Namun, metode sedot lemak ini memiliki beberapa kerugian:
a.          Penggunaan microcannulae yang lebar dapat merusak jaringan kulit sehingga meningkatkan perdarahan hebat yang dapat mengancam pasien.
b.         Resiko akan penyumbatan pembuluh darah pasca pembedahan yang sifatnya fatal.
c.          Proses pemulihan yang lambat.
d.         Gangguan keseimbangan cairan tubuh.
Lemak mengandung banyak cairan yang penting bagi tubuh, pada saat prosedur Liposuction dilaksanakan, dokter juga memasukkan cairan ke dalam tubuh sehingga tubuh mengalami kelebihan cairan yang dapat mengganggu kinerja jantung dan paru-paru.








BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
1.      Lemak merupakan zat gizi yang tersusun atas C, H, O
2.      Lemak memiliki atom C dan H yang lebih banyak sehingga menghasilkan energi yang lebih banyak pula
3.      Lemak digolongkan menjadi 3, yaitu Trigliserida, Fosfolipid dan Sterol.
4.      Konsumsi lemak berlebih dapat menimbulkan penyakit kardiovaskular.
5.      Metode Liposuction atau sedot lemak merupakan upaya menghilangkan lemak berlebih pada tubuh yang memiliki resiko tertentu.

4.2  Saran
1.      Lemak merupakan zat gizi yang penting bagi tubuh, namun dalam mengonsumsinya harus sesuai dengan batas yang dianjurkan untuk menghindari berbagai penyakit kardiovaskular.
2.      Metode Liposuction dapat menguras lemak dalam waktu singkat, namun alangkah baiknya menguras lemak dengan cara berolahraga dan mengonsumsi sayur dan buah yang memberi manfaat jangka panjang bagi tubuh.









DAFTAR PUSTAKA

Klein JA. Tumescent technique for local anesthesia improves safety in large-volume liposuction. Plast Reconstr Surg. 1993;92:1085–98
Tejasari. 2005. Nilai Gizi Pangan. Graha Ilmu, Jember.
Withney, E. and Rolfes S. R. 2008. Introducing Nutrition 11th Edition. Thomson Learning, Inc. USA.
Venkataram, J. 2008. Tumescent Liposuction: A Review. J Cutan Aesthet Surg. 2008 Jul-Dec; 1(2): 49–57.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar